Minggu, 05 Oktober 2008

Ta'aruf ( Perkenalan )

Assalamualaikum Wr Wb

Cukup lama juga saya “menelantarkan” blog ini semenjak pertama kali membuatnya. “Kesibukan” yang dibuat-buat atau lebih tepatnya rasa malas dan tidak pendai mengatur waktu adalah faktor utamanya J. Dan pada bulan Ramadhan kemarin, secara kebetulan muncul inspirasi yang “memaksa” saya untuk menulis dan mempostingnya ke blog. Sebenarnya saya berencana untuk mengawali tulisan atau posting perdana dalam blog saya dengan perkenalan diri saya sendiri. Tapi tidak apalah. Melalui tulisan ini, saya bermaksud untuk memperkenalkan diri saya sendiri. Karena memang salah satu tujuan saya membuat blog adalah untuk sarana menambah teman dan jejaring di dunia maya.

Nama lengkap saya adalah : Muhammad Faizin Adi Permana. Sejak kecil biasa dipanggil “Adi” di lingkungan keluarga dan teman-taman masa kecil. Namun saat memasuki SMP, saya sering dipanggil dengan “Faizin” dan begitu seterusnya kebanyakan teman sekolah saya memanggil sampai saat ini saya kuliah. Dan saya juga mulai terbiasa dengan panggilan tersebut.

Saya lahir dan dibesarkan di Jember, kota di bagian selatan Provinsi Jawa Timur. Mulai sekolah di TK Al-Amien Jember (1992-1994), SDN Jember Lor III (1994-2000), SMPN 4 Jember (2000-2003) dan SMAN 1 Jember (2003 - 2006). Setelah lulus SMU, saya memutuskan untuk merantau ke kota pahlawan, Surabaya guna menuntut ilmu di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel (IAIN Supel) Surabaya dengan mengambil jurusan Muamalah, Fakultas Syariah. Sebuah keputusan yang sebelumnya melalui proses pemikiran dan kebimbangan yang cukup panjang dan sangat mengubah hidup saya, setidaknya hingga dua tahun ini.

Memasuki tahun pertama kuliah, saya bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII, sebuah organisasi mahasiswa ekstra kampus (omek) yang berbasiskan warga nahdhliyin atau NU. Beberapa bulan berada di organisasi tersebut, saya mengalami banyak ketidakcocokan sehingga pada tahun kedua kuliah saya memutuskan untuk keluar dari PMII dan bergabung di KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Meski ada banyak tantangan yang mesti dihadapi, namun saya merasa bersyukur dengan keputusan untuk bergabung dengan KAMMI. Saya merasa di gerakan ini saya bisa mengenal Islam, sesuatu yang terus saya cari sejak SMU dan yang mendorong saya untuk kuliah di IAIN. Meski saya akui proses pencarian ini masih belumlah final dan masih sangat parsial.

Tantangan Belajar Agama

Salah satu hal yang membuat saya ragu ketika akan memutuskan kuliah di IAIN adalah latar belakang (background) pendidikan saya yang tidak pernah belajar di sekolah agama (madrasah) atau pesantren. Hal ini membuat saya memiliki bekal yang sangat minim dalam studi Islam terutama dari segi penguasaan bahasa Arab dan literatur Islam klasik. Tetapi dengan berbagai pertimbangan, saya akhirnya bulatkan tekad untuk memilih studi agama. Sebuah pilihan yang tentu membawa banyak konsekuensi yang harus saya pertanggungjawabkan.

Untunglah pada tahun pertama kuliah di IAIN, aku menemukan sebuah lembaga pengajaran bahasa Arab yang dapat memberikan alternatif bagi orang-orang yang ingin belajar bahasa Arab namun dengan bekal yang minim. Lembaga tersebut adalah Ma’had Umar bin al Khattab. Akhirnya pada semester tiga, meski banyak aral melintang aku nekat untuk merangkap kuliah sore di Ma’had Umar bin al Khattab dengan pilihan studi Program Bahasa Arab dan Studi Islam. Di lembaga ini, saya banyak menemukan pegalaman dan nuansa baru yang berbeda dengan lingkungan saya di kampus IAIN SA dan juga lingkungan pergaulan saya saat SMU. Meski demikian, kadangkala rasa bosan dan jenuh seringkali menurunkan semangat belaar saya. Smoga Allah senantiasa membimbing dan memudahkan jalan saya.

Tidak ada komentar: